BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 07 November 2009


POLUSI MEDAN ELEKTROMAGNETIK

Pada dekade 70an ada pendapat di AS bahwa anak-anak yang tinggal di sekitar tegangan tinggi berisiko terken leukimia. Bahkan di tahun 1980 orang meributkan komputer meningkatkan angka keguguran pada karyawati. Kemudian muncul istilah electrosmog, yaitu risiko terkena polusi medan elektromagnet dari peralatan sehari-hari.
Atas dasar ini tahun 1988, seorang ilmuwan AS, John Savitz mengemukakan model penelitiannya. Ia membagi tempat tinggal keluarga menjadi 4 kelompok risiko. Atas dasar besarnya kekuatan medan magnet yang dekat dengan tegangan tinggi dan pengoperasian alat-alat elektronik. Sebagai kelompok pembandingnya dipilih anak-anak yang rumahnya jauh dari tegangan tinggi. Hasilnya kelompok berisiko tinggi adalah mereka yang tinggal di wilayah medan magnet berkekuatan 0,25 mikro Tesla (satuan pengukur kekuatan medan magnet). Akhirnya risiko terkena leukimia menjadi naik 50%. Sejauh ini belum ada model yang dapat menerangkan bagaimana medan elektromagnet berperan dalam terbentuknya kankr. Sementara orang beranggapan munculnya penyakit itu melewati dua thap. mula-mula sel kanker mulai memecah diri dengan cepat. Tumor mulai tumbuh lantaran adanya faktor pemicu dan electosmag adalah salah satu faktor.
Secara umum memang ada beberapa orang yang bereaksi lebih sensitif terjadap elektromagnet. Norbet Leitgeb, seorang dokter biologi dari universitas Teknik Graz, meneliti 69 wanita dan 71 pria yang berusia antara 10 - 76 tahun. Sekitar 2% mereka terbukti sensitif terhadap listrik.
yang pasti semua harus memperkecil risiko. "Soalnya tak seorangpun tahu, seberapa besar frekuensi dan kekuatan yang dapat mempengaruhi kesehatan." uajr para ahli dari Institut Katalyase.

sumber : buku Intisari 4

0 komentar: