Pada umumnya,hamper setiap orang pernah mengalami gejala radang, sebagai tanda adanya imfeksi pada organ tubuh tertentu. Gejala sakit ini tidak dipandang usia, anak sampai orang dewasa dapat terkena. Radang hidung dan tenggorokan, ialah hal jamak yang terjadi pada kasus peradangan.
Kerap kali radang hidung dan tenggorokan dianggap sepele karena bukan penyakit kronis yang menyita perhatian. Akan tetapi, gejala radang jika terjadi dalam waktu lama dan dibiarkan saja dapat mengarah pada timbulnya penyakit kronis seperti kanker, sehingga sepatutnya tetap diwaspadai. Menurut dr. Li Seng Chao dari klinik Chong San, sekitar 86 persen dari total penduduk dunia diperkirakan pernah mengalami radang hidung dan tenggorokan baik jenis radang berat dan ringan.
Faktor Penyebab
Radang dapat disebabkam oleh factor internal dari tubuh dan eksternal melalui lingkungan. Dari tubuh, terjadi akibat system imun tubuh yang menurun. Dengan menurunya kekebalan, otomatis tubuh mudah terkena virus atau bakteri, dengan cirri umum penyakit awalnya influenza. Flu dapat menular dan terus berulang apabila tidak ditangani dengan tuntas. Kemudian alergi turut menjadi factor pencetus terjadinya radang. Reaksi alergi dipicu factor lingkungan yaitu allergen, infeksi,polusi, dan aktivitis fisik berlebiham. Pada janin bayi, dan anak-anak, pencetus alergi dari orang tua dan orang sekitar, makanan, obat-obatan, serta lingkungan.
Lalu factor dari lingkungan yang kerap kali menjadi penyebab radang tenggorokam dan hidung serta tentunya alergi. Lingkungan sehari-hari seperti tempat tinggal dan tempat kerja yang sering terkena polusi, seperti asap dan debu mudah mengakibatkan radang.
Dr Li menambahkan satu factor lain pencetus terjadinya radang ialah melalui makanana dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Menurutnya di Indonesia, kebiasaan banyak orang suka makanan pedas dan cemilan gorengan. Nah, jika tubuh sedang tidak fit, kamdungan lemak dan pedas dari makanan itu bias menimbulkan gatal yang kemudian beralih menjadi radang tenggorokan. Jika terjadi radang tenggorokam, sangat memungkinkan untuk mempengaruhi terjadinya radang di hidung. Ditambah kebiasaan minuman dingin di saat cuaca panas, juga turut menambah resiko terkena radang di tenggorokan dan hidung.
Gejala Radng
Untuk gejala radang di hidung, tanda-tandanya serupa dengan gejala pilek, karena ditandai dengan hidung tersumbat, lender cair ataupun kental terus menerus keluar dari hidung. Tidak hanya gejalanya seperti pilek tetap, tanda yang diawali dengan kepala pusing serta daya ingat menurun, menjadi gejala radang hidung yang berlangsung cukup lama. Polip merupakan contoh kondisi radang hidung yang bias menjadi radang kronis. Polip adalah tumor jinak tetapi apabila dibiarkan bias menjadi ganas dan memicu kanker. Penyebabnya dari reaksi hipertensif atau reaksi alergi pada lapisan dalam rongga hidung yang mukosa yang berlangsung lama. Beberapa factor lainnya yang memicu kemunhkinan terjadinya polip hidung ialah radang sinus yang menahun, iritasi, dan sumbatan hidung oleh karena kelainan anatomi.
Lalu bagaimana dengan gejala radang tenggorokan? Radang ini sebaiknya memang jangan dianggap enteng, karena bias sangat menggangu dan menjalar. Berdasarkan info dari Departemen Kesehatan, penyakit ini biasanya diawali demam, sakit kepala, panas dingin, serta keluarnya riak bernanah akibat infeksi selaput lender di tekak. Kemudian dapat menjalarkan ke tonsil, yamg ditandai dengan demam rematik. Tonisilitas inilah yang mengganggu pita suara, sehingga mneyebabkan sakit ketika menelan dan kehilangan suara.
Sementara itu, seperi dikutip dari situs Depkes (www.Depkes.go.id) terdapat temuan dari Walter H. Lewis dalam buku Medical botani, bahwa bakteri streptocossus pyogenes sebagai penyebab infeksi tenggorokan ini. Demam muncul akibat pembengkakan pada kelenjar getah bening, diiiringi sakit kepala dan sakit otot. Radang tenggorokan juga mungkin meluas menjadi radang telinga (ototis), dan radang paru-paru (pneumonia). Radang di kedua organ ini memang dapat menganggu dan juga dapat mempengaruhi organ lainnya. Terlebih kelima panca indra kita. Perlu adanya tindakan pencegahan seperti melaksanakan pola makan yang sehat, dan meningkatkan daya tahan tubuh kita dengan rutin berolahraga serta istirahat yang cukup. Jika sudah terjadi radang, tindakan pengobatan yang dilakukan dengan segera berobat ke ahli medis dengan spesialisasi Telinga Hidung dan Tenggorokam (THT) agar segera ditangani dan mempercepat proses pemulihan.
Sumber : Kompas
Kerap kali radang hidung dan tenggorokan dianggap sepele karena bukan penyakit kronis yang menyita perhatian. Akan tetapi, gejala radang jika terjadi dalam waktu lama dan dibiarkan saja dapat mengarah pada timbulnya penyakit kronis seperti kanker, sehingga sepatutnya tetap diwaspadai. Menurut dr. Li Seng Chao dari klinik Chong San, sekitar 86 persen dari total penduduk dunia diperkirakan pernah mengalami radang hidung dan tenggorokan baik jenis radang berat dan ringan.
Faktor Penyebab
Radang dapat disebabkam oleh factor internal dari tubuh dan eksternal melalui lingkungan. Dari tubuh, terjadi akibat system imun tubuh yang menurun. Dengan menurunya kekebalan, otomatis tubuh mudah terkena virus atau bakteri, dengan cirri umum penyakit awalnya influenza. Flu dapat menular dan terus berulang apabila tidak ditangani dengan tuntas. Kemudian alergi turut menjadi factor pencetus terjadinya radang. Reaksi alergi dipicu factor lingkungan yaitu allergen, infeksi,polusi, dan aktivitis fisik berlebiham. Pada janin bayi, dan anak-anak, pencetus alergi dari orang tua dan orang sekitar, makanan, obat-obatan, serta lingkungan.
Lalu factor dari lingkungan yang kerap kali menjadi penyebab radang tenggorokam dan hidung serta tentunya alergi. Lingkungan sehari-hari seperti tempat tinggal dan tempat kerja yang sering terkena polusi, seperti asap dan debu mudah mengakibatkan radang.
Dr Li menambahkan satu factor lain pencetus terjadinya radang ialah melalui makanana dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Menurutnya di Indonesia, kebiasaan banyak orang suka makanan pedas dan cemilan gorengan. Nah, jika tubuh sedang tidak fit, kamdungan lemak dan pedas dari makanan itu bias menimbulkan gatal yang kemudian beralih menjadi radang tenggorokan. Jika terjadi radang tenggorokam, sangat memungkinkan untuk mempengaruhi terjadinya radang di hidung. Ditambah kebiasaan minuman dingin di saat cuaca panas, juga turut menambah resiko terkena radang di tenggorokan dan hidung.
Gejala Radng
Untuk gejala radang di hidung, tanda-tandanya serupa dengan gejala pilek, karena ditandai dengan hidung tersumbat, lender cair ataupun kental terus menerus keluar dari hidung. Tidak hanya gejalanya seperti pilek tetap, tanda yang diawali dengan kepala pusing serta daya ingat menurun, menjadi gejala radang hidung yang berlangsung cukup lama. Polip merupakan contoh kondisi radang hidung yang bias menjadi radang kronis. Polip adalah tumor jinak tetapi apabila dibiarkan bias menjadi ganas dan memicu kanker. Penyebabnya dari reaksi hipertensif atau reaksi alergi pada lapisan dalam rongga hidung yang mukosa yang berlangsung lama. Beberapa factor lainnya yang memicu kemunhkinan terjadinya polip hidung ialah radang sinus yang menahun, iritasi, dan sumbatan hidung oleh karena kelainan anatomi.
Lalu bagaimana dengan gejala radang tenggorokan? Radang ini sebaiknya memang jangan dianggap enteng, karena bias sangat menggangu dan menjalar. Berdasarkan info dari Departemen Kesehatan, penyakit ini biasanya diawali demam, sakit kepala, panas dingin, serta keluarnya riak bernanah akibat infeksi selaput lender di tekak. Kemudian dapat menjalarkan ke tonsil, yamg ditandai dengan demam rematik. Tonisilitas inilah yang mengganggu pita suara, sehingga mneyebabkan sakit ketika menelan dan kehilangan suara.
Sementara itu, seperi dikutip dari situs Depkes (www.Depkes.go.id) terdapat temuan dari Walter H. Lewis dalam buku Medical botani, bahwa bakteri streptocossus pyogenes sebagai penyebab infeksi tenggorokan ini. Demam muncul akibat pembengkakan pada kelenjar getah bening, diiiringi sakit kepala dan sakit otot. Radang tenggorokan juga mungkin meluas menjadi radang telinga (ototis), dan radang paru-paru (pneumonia). Radang di kedua organ ini memang dapat menganggu dan juga dapat mempengaruhi organ lainnya. Terlebih kelima panca indra kita. Perlu adanya tindakan pencegahan seperti melaksanakan pola makan yang sehat, dan meningkatkan daya tahan tubuh kita dengan rutin berolahraga serta istirahat yang cukup. Jika sudah terjadi radang, tindakan pengobatan yang dilakukan dengan segera berobat ke ahli medis dengan spesialisasi Telinga Hidung dan Tenggorokam (THT) agar segera ditangani dan mempercepat proses pemulihan.
Sumber : Kompas
5 komentar:
kalo misalkan kita menghirup asap rokok, trus langsung bersin udh gtu hdung nya langsung mampet apa itu termasuk radang hidung atau bukan?
trs di dlm hidung aku ada benjolan panjang tpi kecil krng lebih stngah cm, itu apa?
mohon di jawab
mksih :)
Sya sering flu dan hidung tersumbat apa kah itu radang hidung?
Dan hidung saya klo bangun tidur banyak kotoran nya ? Apa itu radang atau sinusitis
Trimaksih
Saya uda 1bulan lebih mengalami penyakit radang hidung smpai kekepalak ngk bemain
Ruang didalam hidung saya sangat merah ketika saya bersin ada kotoran yang keluar dibarangi sedikit darah apakah ini berbahaya terima kasih
Posting Komentar